Home » , » Mengajar Vs Mendidik

Mengajar Vs Mendidik

Written By al-minhaj on Jumat, 14 Desember 2012 | 06.05

Ketika pembaca membaca judul diatas, mungkin diantara pembaca ada yang mengerutkan jidat sambil bergumam “Apa bedanya ya?” yupz! Disini akan penulis uraikan secara gamblang. Tentunya masih jauh dari kesempurnaan.

Seorang guru yang ngajar didalam kelas, atau seorang ustadz yang ngajar di pesantren atau di majlis ta’lim tentu disebut pengajar, tapi belum tentu disebut pendidik. Dan sebaliknya, orang yang mendidik didalam kelas atau di pesantren atau juga di majlis ta’lim sudah tentu disebut pengajar.
Perbedaan antara mengajar dan mendidik sangat sederhana ko.
Ex: Kalau ada pengajar, tapi tidak memperhatikan sikap dan tingkah laku anak didiknya, dalam artian anak didiknya mau melaksanakan apa saja walaupun melanggar aturan sekolah, walaupun anak tersebut melampaui batas dalam pergaulannya, pasti sang guru tersebut akan cuek bebek alias tidak akan menasehatinya. Karena dalam benaknya hanya ada pikiran, bahwa tugas saya hanya mengajar didalam kelas. Beres!
Seorang ustadz yang mengajar di majlis talim, dipesantren atau ceramah dimimbar – mimbar umum tidak disebut mendidik kalau hanya ber-retorika didalam majlis ta’lim atau dipesantren, sedangkan sang ustadz tersebut malah berdiam diri ketika melihat ummat yang dibinanya melanggar aturan syar’i. sang ustadz tersebut malah membiarkan ummat yang dibinanya mengumbar aurat, membiarkan bergaul dengan lawan jenis alias bukan muhrim, membiarkan ummatnya meninggalkan shalat berjama’ah, tidak peduli dengan tilawah Al-qur’annya, tidak peduli dengan Qiyamullailnya, tidak peduli dengan Shalat Duhanya, tidak peduli dengan ke-sopan santunannya. Nah sang ustadz tersebut hanya mengajar tapi tidak mendidik.
Rosulullah Sang Pendidik
Ta’addabuu Aulaadaakum Bil islam: “Didiklah anak-anak kalian dengan islam” begitulah Rosulullah Saw berpesan. Jadi kalau mengajar ingin sukses dan mendidik ingin berhasil, perkenalkanlah dulu islam kepada anak didik kita, setelah memperkenalkan, belajarlah untuk memahami, setelah memahami, lalu amalkan dengan sungguh-sungguh.
bagaimana Rosulullah ketika mengajarkan Al-Qur’an kepada para Sahabatnya? Beliau tidak akan melanjutkan ke ayat selanjutnya kalau para Sahabat belum faham makna dan tafsirnya. Sedangkan kita……..?
Bagaimana Rosulullah ketika melihat ada Sahabiah yang melanggar aturan Syari’at? Contoh dalam masalah pakaian: “Usamah meriwayatkan bahwa Nabi Saw pernah bertanya kepadanya tentang kain alqibtiyah yang tipis. Usamah menjawab bahwa ia telah mengenakan kepada isterinya. Rosulullah kemudian bersabda: “Suruhlah isterimu untuk mengenakan kain kain pelapis (puring) lagi dibagian bawahnya, karena sesungguhnya aku khawatir kalau sampai lekuk tubuhnya tampak (HR Abu Daud)
Alhasil, yang disebut mendidik itu tidak hanya mengajar didalam kelas atau di pesantren, tapi juga peduli dengan keadaan murid atau ummatnya ketika melanggar aturan syari’at diluar kelas atau di luar pesantren. Wallahu A’lam.

Sumber : http://at-tanwiry.blogspot.com

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kehidupan



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Al-Minhaj Al-Islamy - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger