![]() |
Beliau bersabda:
- Janganlah menyekutukan Allah Swt dengan apapun, meskipun kamu dibunuh atau dibakar
- Janganlah mendurhakai orangtuamu, meskipun mereka memerintahkan kamu harus berpisah dengan istri dan hartamu
- Janganlah sekali-kali sengaja meninggalkan shalat fardhu, karena sesungguhnya orang yang sengaja meninggalkan shalat fardhu telah terlepas dari jaminan Allah Swt
- Janganlah minum khomer, sesungguhnya ia pangkal segala keburukan
- Jauhilah maksiat, karena maksiat menyebabkan murka Allah Swt
- Janganlah lari dari medan perang, walaupun teman-temanmu wafat
- Tetaplah ditempatmu, kendatipun wabah penyakit menimpa orang-orang
- Nafkahilah keluargamu semampumu
- Janganlah tinggalkan tongkatmu (rotan) untuk mendidik anak-anakmu
- Takut-takutilah mereka (anak-anakmu) kepada Allah Swt, supaya tidak berbuat keburukan (HR Ahmad & Thabrani)
Ikhwah Fillah… disini
penulis hanya akan menjelaskan wasiat Rosulullah Saw yang ke 9. Karena wasiat
ini sudah mulai ditinggalkan oleh orangtua, guru-guru disekolah ataupun
dipesantren.
Maksud jangan tinggalkan rotan adalah jangan
sampai seorang ayah, guru, lengah ketika anak berbuat kesalahan dengan tidak
mengingatkan dan tidak memukulnya. Bahkan, ketika berbuat kesalahan
kadang-kadang anak harus dipukul dengan pukulan yang diperbolehkan oleh
syari’at. Karena sering kali, jika tanpa pukulan, peringatan kita kurang
diperhatikan. Akhir-akhir ini dengan alasan kasihsayang, kita tidak berani
menegur anak kita maupun murid kita jika mereka berbuat salah. Ketika sang anak
sudah terbiasa dengan perbuatan buruk, barulah kita menangis penuh penyesalan.
Sebetulnya yang demikian itu bukan kasihsayang terhadap anak ataupun terhadap
murid. Justru merupakan kekejaman jika kita tidak melarang anak ataupun murid
dari berbuat buruk, dan merupakan kesalahan jika memukul anak (untuk mendidik)
dianggap bertentangan dengan makna kasihsayang. Orang bijak manakah yang dapat
menerima bahwa bisul kecil yang bertambah banyak pada anak-anak tidak perlu di
obati, dengan alasan kasihan melihat anak itu menangis, karena merasa perih
jika dibubuhi serbuk obat? Meskipun ratusan ribu anak akan menangis,
memalingkan muka, dan lari, kita harus tetap membubuhkan serbuk obat.
Banyak sekali Hadits
Rosulullah Saw yang menyatakan bahwa anak usia 7 tahun hendaknya disuruh
mendirikan Shalat. Jika mereka mencapai usia 10 tahun, hendaklah dipukul ketika
mereka meninggalkannya.
‘Abdullah bin Mas’ud r’a berkata: “Perhatikanlah shalat anak-anak kalian, dan
biasakanlah mereka dengan ‘amal shalih”. Lukman Hakim berkata: “Pukulan seorang ayah kepada anaknya, atau
seorang guru kepada muridnya, laksana air yang menyirami kebun.”
Rosulullah Saw pun menjelaskan dalam
berbagai sabdanya: “Peringatan seseorang
kepada anak-anaknya atau kepada murid-muridnya ketika bersalah, itu lebih baik
dari pada bersedekah satu sha’ (-+ 2,5 kg)”.
“Semoga Allah Swt merahmati orang yang
menggantungkan cameti (cambuk) untuk mendidik keluarganya” (Kitab
Jami’usshaghir).
“Tidak ada pemberian yang lebih baik dari
seorang ayah kepada anaknya atau dari seorang guru kepada muridnya dari pada
pengajaran akhlaq yang baik.” (kitab Jami’usshaghir).
Tapi sangat disayangkan… ajaran islam yang mulia
dalam mendidik anak-anak atau muridnya ini selalu di anggap melanggar HAM, atau
terkadang juga sang murid suka melaporkan kepada orangtuanya, sehingga suka ada
orangtuanya yang tidak terima ketika anaknya diperlakukan seperti itu. Bukankah
tidak ada ajaran atau contoh yang lebih baik, daripada ajaran yang dicontohkan
Rosulullah Saw?
Sumber : at-tanwiry.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar